Terimakasih Anda Telah Mengunjugi Blog Kami

kumpulan kata bijaksana – nasehat agama – rohani kumpulan pesan-pesan religius rohani – nasehat islami bijaksana – hikmah reliji Tips – saran – nasehat – renungan – hiburan – obat bagi yang sedih karena patah hati – sakit hati – putus cinta – sakit cinta Puisi cinta – kumpulan puisi cinta terbaru
dan kami sangat mohon untuk anda agar meningalkan komentar

Minggu, 15 November 2009

SIAPAKAH AKU INI

y 2009
Kenali Dirimu

Menerawang, mencari-cari di setiap sudut langit… adakah yang bersemayam di balik awan atau di antara benda-benda langit yang berserakan itu?
“Kenalilah dirimu.... niscaya engkau akan mengenal tuhanmu.”
Ajarkan aku ilmu yang bisa membimbingku, walau “hanya” untuk mengenal diriku sendiri.
Realitanya ada yang kurang... ada yang hilang..., bukankah manusia merasa paling tahu dirinya masing-masing...? Tapi ada yang terlepaskah, kenapa tak kutemukan Mu di wajah-wajah itu?
Di maqam apakah bersemayam dalam diri, eksistensi Mu? Di balik kesadaran, bersama kesadaran atau dipermukaan kesadaran?

Di deru keramaian kota... tak ada yang menyadari kehadiran-Mu....
Di hingar-bingar penggusuran koloni (yang tidak mereka kehendaki) adakah hawa-Mu? Sementara tangis dan teriakan frustasi membumbung mencoba menembus batas langit dan jendela kaum pragmatis.

Adakah Kau ciptakan suatu kaum dan makhluk yang fungsinya sebagai “Tak Berguna”?


Dan di antara deru mesin buldozer yang pongah, orang berseragam itu tidak pernah menganggap Engkau ada di sana. Bahwa yang mereka nistakan itu bukankah milik-Mu juga? Apakah doa dan permintaan mereka ter-pending ke haribaan-Mu?

Sementara aku tengah transenden memandang sinar kemilau itu tanpa mampu berpaling.

Di padang golf, di lantai ribuan anak manusia yang melayang kalap mandi temaram sorot lampu gemerlap, di kamar-kamar hotel, di kurusetra, dan di ruangan sidang ...Eksitensi-Mu tak pernah dianggap ada. Yang ada hanya gumpalan-gumpalan nafsu yang menggelegak. Tawa liar itu seakan bisa hidup sepanjang jaman... dan semakin jumawa jika bisa mengambil posisi berseberangan dengan-Mu.
“Prek..!! Masa bodoh dengan hukum dan larangan itu..!!”
Ah.., kenapa harus malu pada diri sendiri...?
Kenapa juga harus malu pada orang lain...? Peduli setan..!!
(doh) Kenapa tidak peduli kepada Kemahaan-Mu.. Yaa Bashiiru... Yang Maha Melihat.

Gema itu masih menggetarkan sendi-sendiku... menukik di ketidak-mampuanku rata. “Kenalilah dirimu.... niscaya engkau akan mengenal tuhanmu.”
Oh Gusti Engkang Murbeng Dumadi... bagaimana caranya merasakan-Mu ada di nadi? Ada di kalbu? Ada di kulit.....? Ada dihembusan nafas..?
Bagaimana caranya untuk malu kepada diri sendiri...?

Terkulai ku dihamparan sepotong kain ... bibir ini masih bergumam, “Ajarkan aku ilmu yang bisa membimbingku, walau “hanya” untuk mengenal diriku sendiri.” Bahkan untaian tasbih itu telah teronggok di lantai-Mu dari tadi.

Isi dunia ini semakin pongah.... Cuma merintih memohon dan memanggil-Mu “hanya” ketika mereka Kau beri sedikit bencana dan ujian.

***Mohon ampun beribu ampun... bagi kalian yang sudah bersusah payah menganugerahiku PR, karena sampai saat ini belum sempat untuk menggarapnya, lain waktu pasti daku garap kawan. Terima kasih***

0 komentar: